Puisi "Subuh" karya Amir Hamzah - koleksi terbaik puisi karya Amir Hamzah yang ber judul "subuh", lengkap dengan analisanya di bawah ini admin sajikan khusus untuk para pencinta sajak dan puisi karya Amir Hamzah
Puisi Amir Hamzah - Subuh |
Judul Puisi : Subuh
Penyair : Tengkoe Amir Hamzah (Amir Hamzah )
Subuh - Amir Hamzah
Kalau subuh kedengaran tabuh
semua sepi sunyi sekali
bulan seorang tertawa terang
bintang mutiara bermain cahaya
Terjaga aku tersentak duduk
terdengar irama panggilan jaya
naik gembira meremang roma
terlihat panji terkibar di muka
Seketika teralpa;
masuk bisik hembusan setan
meredakan darah debur gemuruh
menjatuhkan kelopak mata terbuka
Terbaring badanku tiada berkuasa
tertutup mataku berat semata
terbuka layar gelanggang angan
terulik hatiku di dalam kelam
Tetapi hatiku, hatiku kecil
tiada terlayang di awang dendang
menanggis ia bersuara seni
ibakan panji tiada terdiri.
Analisa puisi subuh karya Amir Hamzah
Puisi "Subuh" karya Amir Hamzah - penyair dalam keadaan dimana waktu subuh Kalau subuh kedengaran tabuh / Semua sepi
sunyi sekali (keadaan sepi sunyi tidak ada suara berisik) Bulan seorang tertawa terang / Bintang
mutiara bermain cahaya / Terjaga aku tersentak duduk / Terdengar irama
panggilan jaya / Naik Gembira meremang roma / Terlihat panji / terkibar dimuka
/ Seketika teralpa (terlihat bintang dengan cahaya yang sayup–sayup akan
hilang padang dan ketika suara panggilan azan terdengar ). Dan ketidak
berdayaannya penyair dalam kedaan kala subuh dan panggilan jaya sudah
memanggil, dan penyair pun terpijam matanya tak tahan hati kecilnya.
Keadaan
penyair yang ketidak berdayaannya, penyair juga membuat puisi dalam saja Hanyut
Aku. Disini juga menceritakan kesediahan dan keputusasaan penyair dalam meminta
tolong. Dan suasana yang sunyi menjadi semakin berputus asa, berikut dalam
puisi Hanyut Aku.